BUKTIKAN CINTAMU
>> Kamis, 12 Maret 2009
Cinta adalah karunia Allah yang amat besar, dan karunia tersebut pasti diberikan kepada setiap hambaNya. Cinta meruupakan fitrah yang pasti ada di setiap manusia. Setiap amalan yang menjadi pilihan setiap manusia pasti didasari karena cinta, yahh coba lihatlah penyair yang mampu bersyair dengan indahnya, itu jua karena besar cintanya pada syair. Lihatlah pula penulis yang telah banyak menelurkan karya-karya yang bermanfaat, itu pun jua karena rasa cintanya pada menulis dan lihat pula pada sahabat-sahabat Rasul. Subhanallah…begitu semangatnya mereka dalam berjihad, itu pun jua karna tlah tertancap begitu dalam di hati mereka rasa cinta mereka kepada Allah dan RasulNya. Dan banyak yang lainnya yang semua keberhasilannya didasari karena rasa cinta, yang dari rasa cinta itu akan timbul rasa ikhlas dari hati untuk melakukannya. Tapi ingat… sedikit pula orang yang dari kehidupannya karena cinta, itulah yang sering kita sebut dengan cinta semu, cinta dunia. Yaahh..itulah cinta yang menyihir orang yang mengalaminya menjadi budak dan slalu turut, patuh dan tunduk pada cinta semu tersebut. Na’udzubillah…
Mencintai adalah amalan hati seorang manusia. Yang mana pelarian cinta itu tergantung pada apa dan siapa manusia dalam kemana kita harus menjatuhkan pilihan cintanya. Sebagai muslim pastilah kita tahu kemana kita harus menjatuhkan pilihan cinta kita, dan hanya kepada Allah lah cinta kita pastinya berlabuh. Dan cinta kepada Allah termasuk jenis ibadah yang paling agung. Sebagaimana Ibnul Qayyim mengatakan:
‘Ibadah kepada Yang Pengasih
Adalah bentuk kecintaan kepadaNya
Yang paling utama, disertai ketundukkan hambaNya
Itu adalah dua kutub,
Pada kedua kutub itulah
Alam raya ibadah berporos
Yang tidak akan berputar,sampai
Tegaknya kedua kutub itu’
Benar, beribadah kepada Yang Pengasih adalah bukti cinta yang paling dalam, artinya; kecintaan kepadaNya lah yang paling penghabisan, yang menjadi poros berputarnya semua perkara-perkara ibadah. Maka cinta kepada Sang Pengasih adalah di antara jenis cinta yang paling agung dan dalam cinta ini tidak boleh ada seorang pun yang bersama Allah SWT sebagaimana teladan kita, Rasulullah SAW oleh ummul mukminin, ‘aisyah ra;”ketika beliau sedang bercakap-cakap dengan kami, tiba-tiba beliau seakan tidak mengenali kami. Yaitu ketika terdengar seruan adzan.” Subhanallah…begitu pula teladan kita ini, Nabi Ibrahim as begitu mencintai allah, mengenal Allah, memahami hak-hakNya untuk ditaati dan dilaksanakan. Beliau pun berani mengambil resiko untuk melaksanakan untuk melaksanakan perintah Allah, yaitu ketika beliau mendapat peerintah untuk menyembelih putra tercintanya, Nabi Ismail as. Nabi Ismail as pun begitu ikhlasnya ketika mendengar ayahnya mendapat perintah dari Allah untuk menyembelihnya. Karena begitu tulusnya utusan-utusan Allah ini, maka Allah pun menggantinya dengan domba yang besar.
Subhanallah.. begitu indahnya ketika cinta kepada Allah menjadi dasar untuk melakukan suatu hal, begitu pula seharusnya kita. Selain kita dapat melakukan amalan-amalan ibadah sehari-hari, sebagai bukti cinta kepadaNya kita dapat mewujudkan dengan berkurban di Bulan Dzulhijjah, tepatnya pada tanggal 10 yang menghampiri kita. Sebagaimana kecintaan Nabi Ibrahim kepada Allah, ketaatan beliau ketika menerima perintah untuk menyembelih putranya. Dan dengan ketulusan itulah, maka Allah menggantinya dengan domba yang besar sebagai sesembelihan. Yang peristiwa ini menjadi amalan turun temurun hingga kita, sebagai amalan pembuktian cinta kita kepada Allah. Dengan berkurban, kita akan berbagi dengan hamba-hamba Allah lainnya yang juga saudara-saudar kita. Hingga semuanya dapat merasakan begitu indah dan nikmatnya suatu kebersamaan dan pe ngorbanan yang didasari karena rasa cinta kepada Allah SWT. Selain berkurban sebagai pembuktian cinta kita kepada Allah, amalan-amalan lain pun dapat melengkapi. Sehingga keseharian kita insyaallah akan penuh dengan berkah dariNya dan jauh dari masalah. Jadi….buktikan bahwa cinta kita hanyalah kepadaNya….. (Ani)
IQRA' FOREVER
Bacalah dengan ( menyebut)nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Qs. Al’Alaq 1-5
Iqra’, Bacalah. Kata yang simple tapi sarat makna. Ingat sobat, ayat pertama kali yang turun kepada Nabi Muhammad saw adalah “ iqra’ “. Dan kita sebagai seorang muslim dituntut untuk belajar dan belajar. Rosulullah saw pernah bersabda: “tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat.” Artinya, ga pandang besar ato kecil, tua ato muda, semua kudu belajar sampe akhir hayat.
Dalam hal ini penulis buku EQS, pak Ari Ginanjar mengatakan: sesungguhnya perintah “ iqrq’ “ yang ada dalam al Qur’an itu gak hanya membaca dalam arti teks (buku, majalah, internet,dll), tetapi juga kontekstual. Missal, belajar di masyarakat dengan menjadi pengurus Rohis, belajar tentang manusia dengan berdakwah-mengajak orang kepada kebenaran Islam.
Dan surat yang turun pertama kali ini juga merupakan rahmat Allah bagi hamba2’Nya. Di dalamnya terdapat (pula) tanbih (pemberitahuan urgensi) atas permulaan penciptaan manusia dari ‘alaqah (segumpal darah), n kemulyaan dari Allah kepada manusia yang gak tau menjadi tau dengan ilmu, “Bacalah! Demi Pemeliharamu Yang Maha Mulya, Yang mengajari dengan pena. Mengajari manusia segala sesuatu yang tidak diketahui.”
Ringkasnya, bahwa sebenernya seluruh pengetahuan itu ada dalam al Qur’ann, dan tuntunan praktisnya ada dalam sunah Nabi Muhammad saw.
Tak cuman itu aja sobat, ternyata orang2 yang berilmu itu banyak fadhilahnya (keutamaannya). Dah pada tau semua kan?? Ampe banyak ungkapan dan sanjungan tentang ilmu dan orang2 yang berilmu. Allah pun akan mengangkat derajat orang2 yang berilmu. Dalam surah al Mujadalah: 11 disebutkan;”…Allah akan mengangkat derajat orang2 yang berimann dan orang2 yang berilmu…”. Tak ketinggalan juga bahwa Rosulullah pernah bersabda: “Barangsiapa yang menempuh jalan yang di dalamnya ia mencari ilmu, maka Allah akan memudahkannya jalan ke surga.”
Keren abish dech. Subhanallah. Makanya sobat, kita gak bakal rugi dunia wal akhirat dengan belajar sepanjang hayat kita.
So, jika saat ni sobat yang masih duduk di bangku sekolah or kampus, jangan sia-siain kesempatan ini. Galilah ilmu guru-gurumu or dosen2mu. Tapi ente-ente yang dah gak sekolah, madrasahmu adalah setiap jalan yang kau tempuh.
By: Ummul Jihad
Santriwati ma’had al islam