Sambunglah Silaturahim
>> Sabtu, 16 Mei 2009
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, meriwayatkan Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam;
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan makhluk hingga apabila telah selesai maka berdirilah rahim dan berkata, ‘Ini adalah tempat makhluk yang berlindung pada-Mu dari memutus silaturahim?’ Allah berfirman,’Ya, tidakkah kamu ridha jika Aku menyambung orang yang menyambungmu dan Aku memutus orang yang memutusmu?’ rahim menjawab, ’Ya.’ Allah berfirman, ’itulah bagianmu”
Gambaran indah yang diungkapkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam pada hadist tersebut menjelaskan perlakuan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap rahim dan orang yang menyambungnya. Sehingga, jelaslah penghormatan islam terhadap silaturahim, yang mana ia berdiri di hadapan Allah dan meminta perlindungankepada-Nya dari orang yang memutusnya. Perhatian islam terhadap silaturahim merupakan salah satu prinsip-prinsip islam yang utama sejak dakwah terang-terangan dilancarkan oleh nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi wa Salam.
Silaturahim sangat dianjurkan bagi seluruh muslim dimanapun mereka berada. Dan bagi seorang muslim silaturahim bukanlah hanya sekedar rekreasi atau mengisi waktu senggang saja, tetapi baginya menyambung silaturahim dilakukan dengan ikhlas dan jujur juga senantiasa mengharap keridhaan Rabb-nya. Bagi seorang muslim silturahim mempunyai 2 jangka tujuan, yaitu; jangka pendek ialah menambah kerukunan dan cinta yang targetnya bukan hanya mencari tau kabarnya saja namun, juga untuk menyelesaikan dan mengatasi berbagai persoalan. Dan jangka panjangnya ialah dakwah dan perbaikan yang tanpa melanggar batasan syar’i dan yang dapat menjauhkan dari agamanya.
Sebagaimana sabda Rasulullah; ”tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahim…”. Selain akan mendapatkan surga dengan menyambung silaturahim, seorang yang menyambung silaturahim dapat mempererat suatu hubungan, dapat meluruskan suatu permasalahan yang diselisihkan, dapat memancarkan sumber kasih sayang dan cinta terhadap saudara-saudaranya, dan masih banyak dapat dapat yang lain yang insyaAllah hal-hal tersebut sangat bersifat positif.
Oleh karnanya, janganlah mudah memutus silaturahim, jangan biarkan suatu hubungan persaudaraan mulai bahkan terlanjur teregang hingga tak ada saling sapa diantaranya, tak ada rasa keingintahuan keadaan dari saudaranya. Yang semua itu akan berujung pada dosa dan akan membuat tidak mengenalnya anak-anak turun kita bahwa sebenarnya mereka bersaudara dengan dia, dia dan dia. Sebagai seorang muslim biasakan bersilaturahim walaupun dengan hal-hal kecil agar mudah dalam menyelesaikan suatu perselisihan, agar ikatan persaudaraan tetap terjaga dan semakin kuat, agar umat islam akan terbangun dengan bangunan yang kokoh, sebagaimana pada sebuah nasihat; ’apabila umat islam seperti satu tubuh, surga akan terhampar di atasnya. Apabila umat ini seperti bangunan, akan bahagialah manusia..’
0 comments:
Posting Komentar